Malam ini masih sama dengan
malam-malah tahun kemarin. Sosok diri yang kehilangan sinar kehidupan. Berulang
kali mencoba untuk melepaskan angan yang membelenggu, tapi tak kuat juga.
Alpha, adalah namaku. Nama yang telah melekat sejak tangisan pertamaku di
semesta ini. semua orang memanggilku dengan nama itu, tidak dengan telahan
lain, seperti; klowor, compong atau nama-nama unik dan khas daerah tertentu.
Aku bersyukur dengan nama yang ternyata juga membuatku sering alpha (dianggap
tidak ada).
Satu tahun yang lalu
tepatnya malam tanggal 13 oktober 2012, alpha menjadi lelaki yang terasing. Dan
tahun-tahun sebelumnya pun demikian. Nampaknya semesta memang belum memberi
sinar kepadaku, sosok-sosok jelita yang sejenak
membuat fikiran melayang, ternyata lebih dalam membuat depresi. Alpha masih
saja mengingat gadis itu, rambutnya yang terurai bak jalan tol dan lembut, bibirnya
yang sexi, kecil lehernya, mulus kulitnya dan semua, semua tentang gadis sangat
sempurna untuk dijabarkan, meskipun sama sekali alpha tak pernah menyentuhnya.
Sebagi petani tinta,
keterasingan juga menyelimuti
keseharianku. Terlalu banyak kertas hasil imajinasiku yang terkumpul
hanya menjadi santapan tikus-tikus kamar. Dalam satu hari, alpha mampu menulis
50 karya yang berbeda. Tetapi tidak ada satupun yang mau dihadiahkan kepada
orang lain. Seandainya tulisan-tulisan itu ditiupkan roh oleh sang pencipta,
perang dunia III akan terjadi, hanya karena kebiasaanku untuk membiarkan bahkan
sama sekali mengacuhkan tulisanku sendiri.
Bukan tanpa sebab alpha
berbuat begitu, saat kembali membaca tulisan itu, ternyata hanya ada tentang
gadis. Dengan kesempurnaannya yang secara detail tertulis indah. Bertahun-tahun
gadis menemani hidupku, hal-hal kecilpun selalu diperhatikan olehnya. Semua yang
aku butuhkan disiapkannya dengan lembut, tanpa ada sedikit keluh kesah mengalir
dari mulutnya, bahkan hatinya.
Sungguh luar biasa gadis
itu, setiap lelaki yang melihatnya saja langsung terpukau, terpaku pada aura ketenangan
yang melekat. Tapi gadis tetap padaku, memberikan baktinya hanya padaku. Alpha.
Gadis, gadis gadis. Yang selalu
menemaniku kemanapun imajinasiku berlabuh. Sayangnya, gadis hanya ada di dunia
bawah sadarku bukan dunia nyataku. Tapi berbeda dengan malam ini, malam 13
oktober 2013, gadis benar-benar menjadi nyata.
0 comments:
Post a Comment