Monday, February 25, 2013

Kisah Klasik Part I

pagi itu setelah aku melihat nama di sebuah papan pengumuman yang terbingkai kaca dengan debu yang menempel abstrak tapi tetap nyaman dilihat, seperti para penduduk saat antri mengambil BLT atau bahkan sampai seperti ayam yang sudah lebih satu setengah hari tidak makan karena platuknya kena cacar. ya. ramai sekali, teramat ramai. apalagi hanya ada satu tujuan mata yang menjadi incaran mata mereka. suasana teramat ramai dan khikmad, hal yang menjadi akhir dari awal untuk masa depan setelah melalui berbagai proses yang cukup melelahkan fikiran, tenaga bahkan semangat. wajah penuh ekspresipun terpancar jelas sesaat setelah mereka menemukan apa yang aku temukan dan terpampang jelas tulisan DITERIMA. bahagia jelas dapat terasa walaupun terkadang itu justru menjadi hal yang sulit bagi yang hanya bereksperiman untuk menjadi orang lain, mengejar status palsu demi ketenaran. tetapi banyak pula wajah yang penuh dengan kemurungan, wajahnya tampak lelah, pucat dan keringat yang mengucur karena matahari sangat semangat menyinari semesta. mereka adalah nama-nama yang belum dinyatakan lolos seleksi, semoga dilain waktu mendapat yang lebih, teruskan perjuangan kawan.
aku diterima dan awal kisahpun mulai terukir.
banyak kisah yang mewarnai bingkai waktuku disini. 

0 comments:

Post a Comment