Sunday, May 19, 2013

PUNCAK CINTA


Puncak cinta
Bukan saat mengenal seseorang lalu menggetarkan hati
Bukan saat berdua dalam waktu
Bukan saat menjalin cinta kasih
Bukan saat saling bergandengan tangan
Bukan saat saling bertatapan
Bukan saat dalam pelukan
Bukan saat terbuai manisnya ciuman
Bukan saat bersetubuh, orgasme
Bukan. Bukan itu
Puncak cinta akan terasa
Ketika dua insan saling menghargai
Ketika dua insan telah menjalin hubungan resmi
Ketika dua insan saling mengisi
Menjalin cinta dengan dasar kasih sayang
Hingga menjadi sakinah, mawadah, warohmah.

Sanggar, 20/5/13

JUANG



Masa mudaku terasa telah habis
Perjuangan terasa sudah diambang pintu k.elabu
Padahal. perjuanganku belum dimulai
Belum satu hal kecilpun aku lakukan
Apalagi hal besar
Aku hanya melihat dari kejauhan kekuasaan sang korup
Yang dengan bangga membusungkan dada menutupi penyakitnya
Penyakit yang hanya dimiliki oleh orang-orang berhati picik
Dengan apa aku berjuang?
Umurku telah lanjut
Ilmuku telah sekarat
Badanku telah terjerat
Fikiranku telah kehilangan ide
Hanya ucapan ayah yang selalu teringat olehku
Arus boleh membawa kemanapun mengikuti aliran air
Tapi jiwamu harus tetap
tidak bisa digoyang oleh arus itu
Semakin besar arus menyertamu ketetapan jiwamu semakin besar
Masaku telah habis
Teruslah berjuang
Untuk apapun

Gondang, 11/5/2013

Tuesday, May 14, 2013

K A T A



Dengan kata aku mengenal
Dengan kata aku melukis kerinduan
Dengan kata aku menggores cinta
Dengan kata kita bersama
Dengan kata kita bersatu
Dengan kata kita mengukir kisah
Karena kata telah mempertemukan kita
Karena kata telah memayung rindu
Karena kata telah memulai cinta
Sebab kata kita bersama
Sebab kata kita bersatu
Sebab kata kita mengukir kisah
.............
(Sanggar, 14/5/13)

Sunday, May 12, 2013

SURGAKU

Surgaku
Senja ini aku sangat merindukanmu
Badanku lemah
Jiwaku sepi
Fikiranku kosong
Hanya dirimu yang berkutat di otakku
Hanya namamu yang ada dijiwaku
Hanya cahayamu yang nampak dihadapku
Kamu menang
Kamu telah membuatku mati rasa
Tinggal rasa sayang padamu yang tersisa
menyelimuti relung kalbuku
aku tak tahu
bagaimana aku membuka tabir ini
semakin lama
semakin beku
semakin kaku
aku tak berdaya akan dirimu
yang selalu mengusik tetes-tetes aliran darahku
pesonamu membuatku tak berkutik
aku tak sempurna, kamupun tidak
tapi kuyakin
kamu akan menjadi pelabuhan hati yang sempurna
untukku
sampai akhir waktuku.........

gondang, 10/5/13