ELEGI MUSIM PANAS
Karya : Chandra Kudapawana
DI SEBUAH RUANG TAMU RUMAH MEWAH. FURNITURE SERBA MENGKILAP
MENGHIASI SETIAP SUDUT RUANG ITU. MEJA, LEMARI, KURSI, SEMUANYA TAMPAK MAHAL
DAN BERKELAS. TAK KECUALI LEMARI KECIL TEMPAT BERDERETNYA MINUMAN-MINUMAN
BERALKOHOL KELAS ATAS. SIANG HARI MUSIM KEMARAU. NIKOLAS TENGAH MENUANGKAN
ANGGUR KE DALAM SLOKI. SEMENTARA TAK JAUH DARI SANA , NITA DUDUK TERMENUNG. TAK BERGAIRAH.
NIKOLAS (MENEGUK
ANGGUR DARI SLOKI)
Mantap! Ini baru namanya anggur. Beda sekali dengan produk-produk
local. Buatan luar negeri memang lebih bagus. (MENUANGKAN LAGI ANGGUR DALAM
BOTOL).
NITA (MELIRIK.
MENARIK NAPAS)
NIKOLAS
Dari mana kau dapatkan anggur sebagus ini?
NITA
Sudahlah, Nikolas. Jangan terlalu banyak minum tidak baik
untuk kesehatanmu.
NIKOLAS(SEMPOYONGAN
MENGHAMPIRI NITA)
Alah! Kau ini macam orang tua saja. Lalu buat apa kau bawa
anggur-anggur itu kalau
bukan untuk dinikmati. Sekedar pajangan saja, begitu?
NITA
kalau iya, mau apa?
NIKOLAS (TERTAWA
NGAKAK)
Nita, Nita. Kau ini ada-ada saja, anggur selezat itu hanya
sekedar pajangan? Menurutku, anggur itu ibarat seorang wanita cantik. Tidak
akan puas kalau hanya dilihat saja, ada trik-trik tertentu untuk menikmatinya.
Pertama buka dulu seluruh pakaiannya agar kita bisa melihat halus kulitnya,
kedua biarkan menari-nari erotis, ketiga sentuh dia dengan lembut dan yang
keempat kau juga sering merasakannya, bukan? (BERGERAK SEPERTI MAU MEMELUK
TUBUH NITA)
NITA
Nikolas! (MENGHINDAR) harus berapa kali aku katakan jangan
terlalu banyak minum. Kau selalu saja ngomong ngawur kalau sudah mabuk.
NIKOLAS
Lho! Aku tidak mabuk, sayang. Kalau kau tidak percaya bisa
tanyakan pada kyai atau ulama tentang apa yang aku katakan tadi.
NITA
Kau makin ngawur saja.
NIKOLAS
Oh ya, kau belum jawab pertanyaanku tadi.
NITA
Pertanyaan yang mana?
NIKOLA
Dari mana kau dapatkan anggur itu?
NITA
Aku beli sendiri. (MEMALINGKAN MUKA)
NIKOLAS (BERJALAN
MENUJU LEMARI TEMPAT ANGGUR-ANGGUR ITU DISIMPAN. IA MENGAMBIL BOTOL ANGGUR.)
Setahuku merek seperti ini tidak dijual bebas dipasaran,
apalagi di negara ini. (MENATAP NITA) kau bohong Nita?
NITA
Kau tidak percaya padaku? Kalau bukan beli darimana lagi aku
dapatkan anggur itu.
NIKOLAS
Atau jangan-jangan kau masih ada hubungan si botak tai ayam
itu.
NITA
Siapa, Martin maksudmu?
NIKOLAS
Ha! Siapa lagi. Aku Nazis buat sebut namanya. Cukup si botak
tai ayam saja, itupun terlalu bagus.
NITA
Itu namanya cemburu buta.
NIKOLAS
Apalah istilahnya aku dengar si botak itu masih saja datang
ke diskotik tempatmu bekerja. Pasti bukan sekedar untuk minum. Dia itu datang
hanya satu tujuan diotaknya. Bertemu denganmu lalu mengajakmu kencan di hotel
bintang lima , ya kan ?
NITA
Kau ini ngomong apa sih Nikolas? Aku ini bukan perempuan
murahan, mau saja diajak sama laki-laki lain.
NIKOLAS
(MENGHAMPIRI NITA)
Dengar, Nita. Aku tahu siapa dirimu. Pekerjaanmu itu tidak
menutup kemungkinan kau…..
NITA
Sudahlah Nikolas. Kau tidak perlu urus perkara anggur itu.
Darimana aku darimana aku mendapatkannya, sama sekali tak penting. Kau tinggal minum
saja lalu mabuk, beres kan ?
NIKOLAS
Enak saja kau bilang beres. Memangnya aku ini laki-laki
macam apa? membiarkan istrinya ditiduri laki-laki lain kemudian pulang membawa
sebotol anggur dari luar negeri. Aku tidak akan terima begitu saja.
NITA (TERTAWA)
Apa kau bilang? Istri?
NIKOLAS
Ya, istriku.
NITA
Siapa yang kau maksud?
NIKOLAS
Siapa lagi kalau bukan kau, Nita Valentina.
NITA
Kau ini mabuk atau gila, Nikolas? Sejak kapan kita kawin?
NIKOLAS
Setiap hari.
NITA (TERSINGGUNG)
Apa maksudmu?
NIKOLAS
Ya, setiap hari kau dan aku tidur satu ranjang. Kemudian aku
terbuai oleh desahan napasmu, hingga aku rela menjilati keringat ditubuhmu itu.
Kita lakukan hubungan intim. Apa bukan kawin namannya?.
NITA
Sinting! Yang namanya istri itu seharusnya melalui prosedur
tertentu. Menikah misalnya.
NIKOLAS
Alah, itu sudah kuno. Anjing saja tidak pernah melakukan
pernikahan.
NITA (BERANG)
Kau yang anjing!
NIKOLAS
Ya memang. Aku anjing jantan dan kau anjing betina.
(TERTAWA)
NITA
Cukup Nikolas! (MENGHEMPASKAN TUBUHNYA KE ATAS KURSI.
MENANGIS) sebenarnya kau menganggapku ini apa? Kau laki-laki biadab Nikolas,
tak pernah menghargai perasaan wanita.
NIKOLAS(DUDUK
DISAMPING NITA)
Maafkan kata-kataku tadi. Aku tidak bermaksud….
NITA
Pergi. Jangan dekati aku lagi.
NIKOLAS
Nita…
NITA
Sebenarnya aku sudah muak dengan kehidupan seperti ini. Aku
ingin hidup normal seperti orang lain. Menjalani rumah tangga yang sah.
Merasakan sucinya sebuah pernikahan. Tidak seperti sekarang, membiarkan
laki-laki macam kau untuk tinggal serumah denganku tanpa ada status suami
istri. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa karena aku mencintai kau Nikolas.
NIKOLAS
Dengar, sayang…kalau kau sudah siap aku akan melamarmu besok
lusa. Dan kita akan hidup seperti apa yang kau katakan tadi. Bagaimana?
NITA
Tidak, Nikolas.
NIKOLAS
Kenapa?
NITA
Aku tidak mau menjadi orang ketiga dalam kehidupan rumah
tanggamu.
NIKOLAS
Jadi kau menolak menjadi istriku karena aku sudah
berkeluarga.
NITA (DIAM. MENYEKA AIR MATANYA)
NIKOLAS(MENGHELA
NAPAS PANJANG)
Bagiku hidup ini tidak adil, Nita. Kau lihat, pejabat,
orang-orang berduit, bahkan sampai ulama sekalipun bisa punya istri dua. Tidak
ada yang salah, kenapa hal itu seakan sulit bagiku.
NITA
Bukan begitu maksudku. Aku ini wanita dan istrimu juga
wanita, jadi aku tahu betul perasaanya kalau sampai kau menduakan cintanya,
Nikolas.
NIKOLAS (MENGUSAP AIR MATA NITA)
Jadi kau mau apa? aku bersedia menceraikan istriku kalau kau
mau menikah denganku. Bagimana?
NITA (GELENG
KEPALA)
NIKOLAS
Kau tidak tahu kenapa aku selalu diam di sini denganmu.
Rumah tanggaku sudah hancur berantakan. Semuanya terasa seperti dalam neraka
saja. Setelah aku terkena PHK beberapa bulan lalu, semuanya berubah total.
Istriku tidak lagi menganggapku sebagai manusia, ia hanya mengakui keberadaanku
jika aku pulang membawa setumpuk uang. Kalau tidak, jangan harap ada senyum
atau makanan layak untukku. Yang aku dapatkan hanya wajah masam dan
bentakan-bentakan sialan. (SUARANYA BERUBAH AGAK BERAT) terlebih setelah istriku
mengenal laki-laki itu. Ia jadi sering pulang larut malam dengan alasan, bisnis
inilah, itulah. Semuanya dikaitkan dengan ketidak becusanku mencari uang.
Padahal aku tahu kelakuannya dibelakangku. Tapi aku sama sekali tidak berdaya.
Sebagai suami yang gagal aku hanya bisa pasrah melihat bekas kecupan dileher
istriku. Dia telah menghianatiku, Nita. Dan hanya kau yang mau menerimaku apa
adanya.
NITA (MENATAP
NIKOLAS)
Kenapa kau tidak pernah bilang kepadaku tentang itu semua?
NIKOLAS
Karena itu masalah pribadiku. Aku tidak mau orang lain tahu.
Tapi setelah aku mengenalmu, aku yakin kau mampu menjadi istri yang baik
bagiku. Tidak hanya mengakui status suami demi setumpuk uang. Kau bisa
menerimaku apa adanya, Nita.
NITA
Tapi…
NIKOLAS
Sudah….percayalah. apa yang aku katakan ini benar. Aku tak
mungkin berbohong pada wanita yang sangat aku cintai. Percayalah.
NITA
Nikolas….
NIKOLAS
Akan kuurus secepatnya proses perceraianku. Setelah itu kita
akan segera menikah dan menjalin rumah tangga yang baik.
SEJENAK MEREKA BERDUA TERDIAM. SALING TATAP. NIKOLAS
MENDEKATKAN WAJAHNYA PADA NITA. IA HENDAK MENCIUM KENING WANITA ITU TAPI
TIBA-TIBA TERDENGAR BUNYI BEL.
NITA (MENDORONG TUBUH NIKOLAS MENJAUH)
jam berapa sekarang? Kenapa mereka cepat sekali datang.
NIKOLAS (MENDESAH)
Siapa?
NITA
Teman-teman kerjaku. Mereka mau bertamu hari ini.
NIKOLAS
Alah, biarkan saja mereka menunggu. (MENARIK TUBUH NITA)
NITA
Jangan Nikolas, lebih baik kau sembunyi dulu di kamar.
NIKOLAS
Ayolah! Kenapa mesti sembunyi segala memangnya aku ini anak
kecil pakai petak umpet segala?
TERDENGAR BUNYI BEL BERULANG KALI.
NITA (GUGUP)
Ayolah cepat sedikit, Nikolas. Aku mohon dengan sangat, aku
tidak mau mereka tahu kalau kau ada di sini.
NIKOLAS
(BERBARING DI ATAS KURSI)
NITA
Nikolas! Apa kau tidak kasihan padaku?
NIKOLAS
Kasihan apa?
NITA
Baik, baik. Kalau kau tidak mau pergi aku tidak mau menikah
denganmu.
NIKOLAS (BANGKIT DENGAN MALAS)
Oke! Persetan dengan tamu-tamu itu. Mahluk apapun itu aku
tidak akan mengampuni mereka. Menggagu kesenangan orang lain saja.
NITA
Cepat Nikolas!
NIKOLAS
Baiklah. Demi cinta aku akan sembunyi dulu. Dasar! (NIKOLAS
MELANGKAH MENUJU KAMAR TIDUR)
BEL BERBUNYI LAGI. NITA MERAPIKAN RAMBUTNYA SEBENTAR
KEMUDIAN BERJALAN MENUJU PINTU. TAPI BELUM SAMPAI KE SANA NITA TIBA-TIBA BERJALAN MUNDUR. DI
DEPANNYA SEORANG PEREMPUAN GEMUK MENGHAMPIRINYA DENGAN WAJAH PENUH AMARAH.
TAMU(SUARANYA
KASAR)
Mana suamiku?
NITA
Nyonya ini siapa? (GUGUP)
TAMU
Dimana kau sembunyikan suamiku?
NITA
Siapa yang nyonya maksud?
TAMU
Siapa lagi kalau bukan si Nikolas. Dimana kau sembunyikan
dia? (MENCARI-CARI)
NITA (MULAI BERANI)
Nikolas siapa? Tidak ada suami siapapun di rumah ini nyonya,
aku tinggal sendirian.
TAMU (TIBA-TIBA
BERBALIK KE ARAH NITA)
Kau jangan banyak omong. Lebih baik kau tunjukan dimana
laki-laki tak bertanggung jawab itu sembunyi. Cepat tunjukan!
NITA (NADA
BICARANYA MULAI MENINGGI)
Nyonya ini mendengar tidak? Sudah aku katakan tidak ada
siapapun di sini kecuali aku. Memangnya aku ini apa menyembunyikan suami orang.
TAMU
Apalagi kalau bukan sundal! Kau ini perempuan murahan
kerjaannya merusak rumah tangga orang.
NITA (TERIAK)
Nyonya! Seenaknya saja nuduh. Aku tidak kenal nyonya, tapi tiba-tiba
saja nyonya datang dan menuduhku yang tidak-tidak.punya hak apa nyonya menghina
saya? Lebih baik nyonya pergi sebelum saya panggil polisi.
TAMU
Apa kau bilang? Mau panggil polisi? He, dengar sundal!
Silahkan panggil polisi, silahkan! Asal kau tahu saja polisi-polisi itu
sekarang sedang berkumpul dirumahku. Mereka mencari-cari Nikolas. Mereka akan
menangkap Nikolas karena sudah menggelapkan uang perusahaan. Mengerti?!
Sekarang lebih baik kau suruh laki-laki biadab itu keluar sebelum kau yang
ditangkap karena menyembunyikan buronan.
NITA (MENGELUH)
Ya Tuhan. Manusia atau bukan sih? Tidak percaya sama omongan
orang lain. Sudah aku katakan yang sebenarnya, tidak ada laki-laki di rumah
ini. Demi Tuhan…
TAMU
Alah! Jangan bawa-bawa nama Tuhan segala. Kau tahu apa
tentang Tuhan? Perempuan sundal sepertimu tidak pantas bicara masalah Tuhan.
Hanya orang beragama saja yang boleh bicara masalah Tuhan.
NITA
Nyonya! Teganya bicara seperti itu? Pergi! (TAK BISA MENAHAN
TANGIS)
TAMU (SINIS)
Apa? menangis? (MENGEJEK) aduh kasihan cup-cup-cup!
(TIBA-TIBA DIA MENCENGKRAM NITA) Ingat, aku ini wanita sama sepertimu. Jadi,
jangan pernah menggunakan senjata air mata di depanku. Sama sekali tidak akan
berguna.
NITA
Kalau nyonya tidak percaya, silahkan saja cari sendiri.
TAMU
Tentu saja tidak akan ketemu. Karena kau sudah menyuruh
laki-laki itu pergi jauh-jauh sebelum aku datang.
NITA
Nyonya ini bagaimana?
Sudah saya suruh mencari malah tidak menuduh lain lagi.
TAMU (DUDUK DI KURSI. TERMENUNG SEJENAK)
Begini saja, maafkan kalau kata-kataku tadi sudah menyakiti
hatimu. Kalau saja kau tahu apa yang ada dalam hatiku sekarang, tentu kau akan
melakukan hal yang sama.
NITA (DIAM SAMBIL TERISAK-ISAK)
TAMU(BICARANYA
DATAR)
Nikolas itu laki-laki yang baik. Selama kami menikah tidak
pernah terjadi pertengkaran. Semuanya berjalan seperti apa yang kami
cita-citakan selama pacaran dulu. dia seorang suami yang bertanggung jawab.
Apalagi ketika kami sudah mempunyai dua orang anak, Nikolas semakin giat
mencari nafkah. Tapi beberapa bulan terakhir ia jarang sekali pulang ke rumah.
Aku coba bertanya pada rekan kerjanya katannya ia sudah pulang. Tentu saja Sebagai
seorang istri aku mempunyai fisarasat buruk tentang suamiku itu. Dan ternyata
benar. Nikolas mencintai perempuan lain, dan perempuan itu adalah kau.
NITA
Itu tidak benar nyonya.
TAMU (TAK PEDULI)
Terserah apa katamu. Yang pasti setelah Nikolas mengenalmu
dia jadi berubah. Dia menjelma menjadi setan yang tidak peduli lagi terhadap anak
istrinya. mau makan atau tidak. Dan sekarang tiba-tiba polisi-polisi itu datang
dan mengatakan bahwa Nikolas telah menggelapkan uang perusahaan sebesar Lima
Ratus juta Rupiah.(SEDIH) Mereka akan menyita rumah dan harta bendaku kalau
nikolas tidak segera menemuinya. Ya Tuhan…..apa yang harus aku lakukan?
(MENUTUP WAJAHNYA DENGA TELAPAK TANGAN. MENANGIS)
NITA (MENDEKAT)
Aku turut bersedih nyonya. Tapi anda datang pada orang yang
salah. Suami nyonya tidak pernah datang ke sini.
TAMU
Sudahlah! Kau tidak usah mengelak terus. Aku sudah tahu
semuanya.
NITA
Benar nyonya.
TAMU
benar kalau kau menjadi wanita idaman lain Nikolas?
NITA
Maksudku bukan itu. Aku benar-benar tidak mengenal suami
anda.
TAMU (TERMENUNG. KEMUDIAN BERDIRI LALU MENGELUARKAN SEBILAH
PISAU DAPUR DARI DALAM TAS KECILNYA)
NITA (KAGET)
Nyonya! Anda mau apa?
TAMU
Mungkin kau akan puas kalau melihatku mati, dengan begitu
kau lebih leluasa hubungan dengan Nikolas. Aku sudah hancur! buat apa aku
hidup. (MENGANGKAT PISAU ITU TINGGI-TINGGI SEAKAN-AKAN HENDAK DIHUJAMKAN KE
DALAM PERUTNYA) jika kau bertemu dengan Nikolas, katakan aku minta maaf jika
sudah menjadi penghalang hubungan kalian. Selamat tinggal…
NITA (MELONCAT)
Tunggu Nyonya!
PEREMPUAN GENDUT TIDAK JADI MENGHUJAMKAN PISAUNYA. PISAU ITU
DIPEGANGNYA. TANGANNYA BERGETAR.
NITA
Baik, baik nyonya! Saya akan katakan yang sebenarnya.
(MENARIK NAPAS PANJANG) memang, selama ini Nikolas tinggal di sini. Aku
bersalah, maafkan aku….
TAMU
Sudah aku duga!
NITA
Maafkan aku, (PELAN) aku mencintai Nikolas.
TAMU
Benar kau mencintai Nikolas?
NITA
Aku tahu aku salah mencintai suami orang lain. Tapi aku semdiri
tidak bisa berbuat apa-apa. aku sangat mencintainya.
TAMU
Aku mengerti karena aku juga wanita. (DIAM MENATAP NITA)
begini saja, aku tidak akan menghalangi hubungan kalian. Asalkan semua masalah
yang sedang aku hadapi beres. Setuju?
NITA
Maksud nyonya?
TAMU
Aku tidak punya uang untuk membayar hutang Nikolas. Aku
tidak mau semua harta bendaku disita, mau tinggal dimana aku nanti? Bagaimana
nasib anak-anakku? Aku mau meminta semua perhiasan yang sudah diberikan Nikolas
padamu.
NITA
Perhiasan? Perhiasan apa?
TAMU
Selama kalian berhubungan pasti Nikolas sudah memberikan
barang-barang berharga padamu.
NITA
Demi Tuhan, nyonya. Aku tidak pernah menerima barang apapun
dari Nikolas.
TAMU
Tidak mungkin! Aku mengenal lebih jauh tentang Nikolas
daripada kau. Laki-laki itu pasti sudah membelikan barang-barang mahal.
Sekarang aku minta semuanya dikembalikan padaku untuk membayar hutangnya.
NITA
Aku tidak mengerti apa yang anda inginkan. Nikolas tidak
pernah memberiku apa-apa. (SEPERTI INGAT SESUATU) tunggu sebentar nyonya.
NITA MENGAMBIL BEBERAPA GELANG DAN AKSESORI TERBUAT DARI
TEMBAGA DI DALAM LACI LEMARI.
NITA
Silahkan nyonya ambil semuanya. Hanya ini yang Nikolas
berikan padaku.
TAMU (MENGAMBIL
BARANG DITANGAN NITA DENGAN KASAR)
Apa ini? Kau kira aku ini bodoh, ha! Barang macam ini berapa
harganya?
NITA
Apalagi yang harus aku berikan?
TAMU
Dengar ya! Nikolas menggelapkan uang perusahaan sebesar Lima
Ratus Juta, dan aku tahu uang itu semuanya diberikan padamu. Kemudian kamu
gunakan untuk membangun rumah dan isinya dan sisanya pasti dibelikan
perhiasan-perhiasan di tubuhmu itu.
NITA
Ya Tuhan! Itu tidak benar nyonya! Rumah ini warisan mendiang
ayahku, dan perhiasan-perhiasan ini hasil keringatku.
TAMU
Bohong! Mana mungkin bekerja sebagai pelayan di diskotik
mampu membeli barang-barang mahal seperti itu.
NITA
Sumpah nyonya ini hasil keringatku.
TAMU
He, aku tidak minta banyak. Aku hanya minta apa yang
seharusnya jadi milikku sebagai istri Nikolas. Setelah itu kau boleh menikah
dengan laki-laki biadab itu.
NITA
Ya Tuhan! Apa yang harus aku lakukan agar nyonya mau
percaya. Nyonya mau memerasku, ha?!
TAMU
Kau yang memeras, dasar perempuan sundal!
NITA
Nyonya!
TAMU
Dasar sundal!
NITA
Cukup nyonya! Baik kalau itu yang nyonya mau. (SAMBIL
MENANGIS IA MELUCUTI SEMUA PERHIASAN YANG DIKENAKANNYA. LALU DIBERIKANNYA PADA
PEREMPUAN GENDUT) ambilah, dan silahkan pergi!
TAMU (MENERIMA PERHIASAN ITU DENGAN TANGAN BERGETAR)
bagaimana dengan simpanan uang tunai dalam lemari itu?
NITA (HERAN)
Uang tunai apalagi?
TAMU
Sudah! Ini tidak akan cukup membayar hutang si Nikolas. Kau
pasti punya simpanan uang, berikan padaku sekarang juga.
NITA
Nyonya ini sebenarnya
siapa?
TAMU
Kembalikan semua hakku, perempuan murahan. Perek! Jablai!
NITA (MENGAMBIL SEGEPOK UANG DI LACI LEMARI)
Ambil, ambilah semua milikku.
TAMU (MENGAMBIL UANG DAN MEMASUKANNYA KE DALAM TAS. TAK
TERKECUALI PERHIASAN TEMBAGA. LALU IA PERGI MENINGGALKAN NITA. TAPI TIBA-TIBA
KEMBALI)
NITA
Apa lagi? Semuanya sudah aku berikan.
TAMU
Bros ini pasti juga pemberian Nikolas. (MENGAMBIL BROS DI
BAJU NITA) terimakasih. Semoga kalian hidup damai. (PERGI KELUAR)
NITA
Ya Tuhan! Apa arti semua ini….
TAK LAMA KEMUDIAN MUNCUL NIKOLAS DARI DALAM KAMAR. WAJAHNYA
TAMPAK MURUNG. IA MENGHAMPIRI NITA.
NITA
Kau lihat semuanya?
NIKOLAS
Ya, aku mengintipnya dari balik pintu kamar.
NITA
Betapa aku sangat mahal membayar semua ini, Nikolas. Semua
milikku ludes diambilnya, aku tidak punya apa-apa lagi.
NIKOLAS (DIAM DAN TERMENUNG)
NITA
Kenapa kau diam? Jadi kau menikahiku? (MEMEGANG TANGAN
NIKOLAS)
NIKOLAS (MELEPASKAN PEGANGAN TANGAN NITA)
entahlah!
NITA
Apa maksudmu?
NIKOLAS (PELAN)
Tiba-tiba aku sadar kalau selama ini aku sudah berbuat
salah. Aku sudah keluar dari jalur hidup yang seharusnya. Tanggung jawabku
sebagai suami.
NITA
Aku tak mengerti, Nikolas?
NIKOLAS
Kau lihat wanita tadi? Dia memang istriku, dan dia datang
mencariku hanya untuk menyelamatkan hidup sebuah keluarga. Dia perempuan hebat,
sedangkan aku malah terbuai oleh hawa nafsuku sendiri. Jatuh dalam cinta semu.
NITA
Nikolas jangan kau katakan kalau kau juga akan pergi
meninggalkanku.
NIKOLAS
Maafkan aku, Nita. Aku ingin menebus semua dosa-dosaku. Aku
ingin jadi suami dan ayah yang baik bagi istri dan anak-anakku.
NITA
Nikolas kau….
NIKOLAS
Sudahlah. Aku tidak mau lama-lama tinggal di dalam neraka
ini. Aku akan minta maaf kepada istriku. Selamat tinggal! (PERGI TERGESA-GESA
KELUAR)
NITA
(JATUH KE LANTAI SAMBIL MENANGIS)
DILUAR TERDENGAR SUARA NIKOLAS DAN ISTRINYA BERBICARA
SETENGAH BERBISIK.
TAMU (VO)
Lama sekali. Bawa apa?
NIKOLAS (VO)
Tidak bawa apa-apa.
TAMU (VO)
Dasar bodoh!
NITA (MENJERIT)
Dasar laki-laki bajingaaaaaan!!
SELESAI
0 comments:
Post a Comment