NEGERI
INI ?
KARYA: MULUQ KELIK
Panggung gelap, DITENGAH-TENGAH TERDAPAT
SUSUNAN BAMBU, DIBAWAHNYA TERDAPAT GENTONG BERISI AIR DAN DIATASNYA ADA
MINIATUR DUNIA.
LAMPU PERLAHAN MENYALA, LALU DIIKUTI AKTOR
MASUK DENGAN MENGGUNAKAN DRUM,LALU BERMUNCULAN DARI DALAM DRUM.
Orang 1 : dimana aku sekarang ini ?
Orang 2 : dimana aku sedang berpijak ?
Orang 3 : kehidupan apa yang sedang
terjadi ?
Orang 4 : negeri apa yang sedang kita huni ?
SERENTAK AKTOR MASUK KE DALAM DRUM. (LAMPU
FADE OUT)
(LAMPU FADE IN) MASING-MASING MUNCUL
DILORONG-LORONG DENGAN GERAKAN BUTOH.
Semua aktor :
INDONESIA.......!!!!!
Orang 1 : negeri yang dimerdekakan para pahlawan 67 th yang
lalu. Negeri yang terlalu subur, dan dikenal dengan beragam kekayaan berbudaya.
Orang 2 : negeri yang katanya mempunyai semboyan bhineka
tunggal ika. (senajan benten nanging setunggal karep’e)
Orang 3 : negeri yang katanya berlandaskan hukum UUD 1945.
Orang 4 : negeri yang katanya berasaskan pancasila.
Orang 1 : cobalah rasakan dan mulailah pikirkan, ada apa...???
bagaimana dengan yang terjadi sekarang
ini ?
Orang 2 : sepertinya itu semua hanya menjadi sejarah dimasa
lampau, yang menjadi santapan dibangku sekolah dasar. Apakah selanjutnya akan
ada jaminan dengan kemerdekaan tersebut?
Orang 1 : dulu proklamasi menjadi sirine kemerdekaan negeri
ini, tetapi apa yang terjadi sekarang ini ? sepertinya proklamasi hanya bentuk
ceremony untuk peringatan nuzzulul qur’an 1364 H.
Orang 4 :
anehnya negeri ini dahulu dijajah oleh belanda dan jepang, tetapi apa yang terjadi?
Negeri ini justru dijajah oleh
orang pribumi sendiri. Apakah mereka tidak pernah belajar sejarah ? Atau justru
mereka ingin membuat sejarah?
Orang
3 : Bhineka Tunggal Ika. Mana arti dari kata Bhineka
Tunggal Ika tersebut. Tulisan itu hanya ada di capitan kaki garuda.
Orang
2 :
Golongan-golongan tampaknya masih saja berdiri sendiri-sendiri. Seperti para
pemimpin yang menghiraukan rakyat-rakyatnya.
Orang
3 : negeri
ini hanya dijadikan sebagai ring tinju oleh para wakil rakyat, tetapi apa yang
terjadi? Justru rakyat yang menjadi korban oleh wakinya sendiri.
Orang
4 : Tak
ubahnya dalam permainan monopoli untuk berebut kursi-kursi fraksi.
Orang
2 : Lalu
bagaimana dengan hukum di Negara ini?
Orang
1 : Hukum
di negeri ini, begitu mudah untuk dibarter dengan lembaran-lembaran kertas
berfoto pahlawan.
Orang
3 : UUD 45
yang katanya sebagai landasan hukum, masih kalah dengan ocehan-ocehan para
lawyer yang dibayar dengan nominal berlubang banyak.
Orang
4 : Apakah
UUD 45 hanya dibuat untuk formalitas belaka ? Ataukah benar-benar menjadi
landasan hukum Indonesia ?
Orang
1 : UUD
ternyata ada di tahun keramat (1945). Tak ada yang menjamin UUD ada di tahun
2012.
Orang 4 :
dimana ideologi negeri ini, PANCASILA ?
Orang 2 :
ketuhanan yang maha esa, masih banyak teror-teror berlatar belakang agama.
Orang 3 :
kemanusiaan yang adil dan beradap, tak ada lagi persamaan derajat, persamaan
hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
Orang 1 :
persatuan indonesia, sudahkah kita Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Orang 4 : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan , kebijakan yang justru
menyimpang dari arti sila tersebut.
Orang 2 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia, adilkah mereka para wakil rakyat melihat situasi negeri ini.
Orang
4 : Lalu bagaimana
dengan kawan-kawanku yang ada disana?
Orang
3 :
Anak-anak jalanan, yang menahan panas matahari mencari receh-receh di lampu
merah.
Orang
2 : Gelandangan-gelandangan
yang bermukim rumah beratap beton kolong jembatan.
Orang 1 :
rakyat-rakyat miskin yang hanya dijadikan wallpaper reklame-reklame ber’embel
sosial.
Orang
2 : Apakah
seperti ini gambaran bangsa yang sudah merdeka ? Tak malukah mereka dengan para
pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan.
Orang
3 : Hidup
di era yang merdeka, tetapi seperti hidup di lorong-lorong keterpurukan.
Orang 2 :
Rupanya Problem berbangsa kita bukan di sana, kesalehan sosial yang begitu
menyala, di ikuti dengan kemungkaran sosial yang kita amini bersama
Orang 4 :
ibarat sebuah mata pedang memberi dua sisi yang berbeda. Negeri ini punya
masalah pada kesalehan individu, kesalahen kepada Tuhan yang rendah yang di
tandai dengan minimnya tanggung jawab bersama.
Orang 1 :
korupsi menjadi budaya, ketamakan, kerakusan penjarahan tersembunyi entah
dengan nama apalagi
Orang 4 : mereka seperti kanibal yang
memakan daging saudara sendiri. perilaku kita terlalu picik dan angkuh,
congkang dan sederet masalah lainnya.
Orang 3 : kita ingin berdo’a untuk negri,
untuk para pemimpin,dan untuk kelangsungan hidup sejahtera bagi bangsa yang
setengah merdeka,..!
Orang 4 : “…Ya tuhaan,….Ampunilah dosa
dosa kami, dan dosa dosa para penghuni bangsa ini
ampunilah para pemimpin kami dari sifat sifat keragu raguannya,. berilah para pemimpin kami, jiwa yang bijak sana untuk membangun bangsa, dan hilangkanlah sifat sifat bijak sini untuk merusak negri ini,..
ampunilah para pemimpin kami dari sifat sifat keragu raguannya,. berilah para pemimpin kami, jiwa yang bijak sana untuk membangun bangsa, dan hilangkanlah sifat sifat bijak sini untuk merusak negri ini,..
Orang 1 : “…Ya tuhaan….kami di bangsa ini
menjadi penghuni paling linglung,paling pontang panting,paling simpang
siur,dukungan kami bukan untuk kemajuan bangsa, dukungan kami hanya untuk
golongan golongan, dimana ada golongan yang kami suka, kami tidak menyukai
golongan lain, kami tidak bisa bersatu tuhan
Orang 2 : .Ya tuhaann,.. yang maha bisa
membolak balikkan segalanya,.. satu padukan kami bangsa indonesia, untuk
membangun negri tanpa ada saling bela membela, akan tetapi,.. bersatu padu
mempunyai mimpi yang sama, untuk kemaslahatan untuk semua umat manusia,…
Orang 3 : “..Ya tuhaan,.. kami di bangsa
ini masih tahap belajar, di mana bangsa lain sudah menjadi guru,menjadi
percontohan,..kami kalang kabut,dan kami juga banyak yang tersesat,.saling akal
mengakali
Orang 3 :
Pak presiden sampai pak mentri, kalau punya gaji diatas 25 juta, mbok ya nikah
lagi. Poligami dengan janda tua tunawisma sepeti mbah siti, biar mereka ngak
tidur di bawah jembatan dari malam sampai pagi. Jangan niru yang lain yang
selingkuh tapi malu mengakui. Jaksa apalagi, nerima suap ngak bagi-bagi,
ih....pelit sekali.Orang 4 : Andai negeri ini memiliki pemimpin seperti punokawan yang selalu mengayomi.
Orang 1 :
Atau, andai negeri ini memiliki pemimpin seperti khulafaur rosyidin, yang setia
dalam memimpin, menyantuni fakir miskin, dan mengasihi anak yatim.
Orang 2 :
Bangs ini terlanjur morat-marit. Ekonomi makin sulit. Negara nyaris pailit.
Banyak rakyat mati karena sakit. Bayi gizi buruk menahan lapar yang melilit.
Tapi pejabat makin tahan kritik.
Orang
4 : Akan
sampai kapan kehidupan negeri seperti ini. Mari kita bersatu ambil peranan.
Untuk perubahan.
Orang
3 : Jangan
hanya seperti bidak-bidak catur yang gampang dipermainkan.
Orang
1 : Ingat....!!! kita masih punya pahlawan yang bisa
merubah kehidupan ini. Ya.... kepahlawanan yang ada di diri kita masing-masing.
Orang
4 :
Kepahlawanan untuk kemerdekaan bangsa yang katanya sudah merdeka.
Orang
2 : Kita ubah sistem-sistem birokrasi yang sudah error
ini. buang “sampah-sampah” negeri ini ditempatnya.
Orang
1 :
Musnahkan bom-bom waktu bernama koruptor yang sudah berbudaya di negeri ini.
Orang 3 : semua dimulai dari diri kita sendiri, songsong
kemerdekaan yang baru demi indonesia.
Orang 4 : terapkan ideologi pancasila didada kita, dan semboyan
bhineka tunggal ika di kedua tangan kita.
Orang 3 : taruh mimpi dan harapkan untuk negeri ini, lalu usung
negeri ini sampai atas piramida kemakmuran.
Orang 1 : angkat tanah air ini, buang racun-racun yang selama
ini ada didalamnya, lalu kita isi hal-hal baru yang lebih baik.
Orang 2 : Derap langkah bukan sekedar
suara, tapi detak sebuah semangat, bukan pula sebuah kesombongan. Kekuatan
derap langkah bukan pada suara, satukan langkah pemuda indonesia, jangan hanya
bicara.
0 comments:
Post a Comment