Monday, March 24, 2014

Naskah Negeri Ini karya Muluq Keliq




NEGERI INI ?
KARYA: MULUQ KELIK
Panggung gelap, DITENGAH-TENGAH TERDAPAT SUSUNAN BAMBU, DIBAWAHNYA TERDAPAT GENTONG BERISI AIR DAN DIATASNYA ADA MINIATUR DUNIA.
LAMPU PERLAHAN MENYALA, LALU DIIKUTI AKTOR MASUK DENGAN MENGGUNAKAN DRUM,LALU BERMUNCULAN DARI DALAM DRUM.

Orang    1              : dimana aku sekarang ini ?
Orang    2              : dimana aku sedang berpijak ?
Orang    3              : kehidupan apa yang sedang terjadi ?
Orang    4              : negeri  apa yang sedang kita huni ?
SERENTAK AKTOR MASUK KE DALAM DRUM. (LAMPU FADE OUT)
(LAMPU FADE IN) MASING-MASING MUNCUL DILORONG-LORONG DENGAN GERAKAN BUTOH.
Semua aktor      : INDONESIA.......!!!!!
Orang    1              : negeri yang dimerdekakan para pahlawan 67 th yang lalu. Negeri yang terlalu subur, dan dikenal dengan beragam kekayaan berbudaya.
Orang    2              : negeri yang katanya mempunyai semboyan bhineka tunggal ika. (senajan benten nanging setunggal karep’e)
Orang    3              : negeri yang katanya berlandaskan hukum UUD 1945.
Orang    4              : negeri yang katanya berasaskan pancasila.
Orang    1              : cobalah rasakan dan mulailah pikirkan, ada apa...??? bagaimana dengan yang  terjadi sekarang ini ?
Orang    2              : sepertinya itu semua hanya menjadi sejarah dimasa lampau, yang menjadi santapan dibangku sekolah dasar. Apakah selanjutnya akan ada jaminan dengan kemerdekaan tersebut?
Orang    1              : dulu proklamasi menjadi sirine kemerdekaan negeri ini, tetapi apa yang terjadi sekarang ini ? sepertinya proklamasi hanya bentuk ceremony untuk peringatan nuzzulul qur’an 1364 H.
Orang    4              : anehnya negeri ini dahulu dijajah oleh belanda dan jepang, tetapi apa yang terjadi?
                Negeri ini justru dijajah oleh orang pribumi sendiri. Apakah mereka tidak pernah belajar sejarah ? Atau justru mereka ingin membuat sejarah?
Orang 3                                : Bhineka Tunggal Ika. Mana arti dari kata Bhineka Tunggal Ika tersebut. Tulisan itu hanya ada di capitan kaki garuda.
Orang 2                                : Golongan-golongan tampaknya masih saja berdiri sendiri-sendiri. Seperti para pemimpin yang menghiraukan rakyat-rakyatnya.
Orang 3                                : negeri ini hanya dijadikan sebagai ring tinju oleh para wakil rakyat, tetapi apa yang terjadi? Justru rakyat yang menjadi korban oleh wakinya sendiri.
Orang 4                                : Tak ubahnya dalam permainan monopoli untuk berebut kursi-kursi fraksi.
Orang 2                                : Lalu bagaimana dengan hukum di Negara ini?
Orang 1                                : Hukum di negeri ini, begitu mudah untuk dibarter dengan lembaran-lembaran kertas berfoto pahlawan.
Orang 3                                : UUD 45 yang katanya sebagai landasan hukum, masih kalah dengan ocehan-ocehan para lawyer yang dibayar dengan nominal berlubang banyak.
Orang 4                                : Apakah UUD 45 hanya dibuat untuk formalitas belaka ? Ataukah benar-benar menjadi landasan hukum Indonesia ?
Orang 1                                : UUD ternyata ada di tahun keramat (1945). Tak ada yang menjamin UUD ada di tahun 2012.
Orang    4              : dimana ideologi negeri ini, PANCASILA ?
Orang    2              : ketuhanan yang maha esa, masih banyak teror-teror berlatar belakang agama.
Orang    3              : kemanusiaan yang adil dan beradap, tak ada lagi persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
Orang    1              : persatuan indonesia, sudahkah kita Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Orang    4              : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan , kebijakan yang justru menyimpang dari arti sila tersebut.
Orang    2              : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, adilkah mereka para wakil rakyat melihat situasi negeri ini.
Orang 4                                : Lalu bagaimana  dengan kawan-kawanku yang ada disana?
Orang 3                                : Anak-anak jalanan, yang menahan panas matahari mencari receh-receh di lampu merah.
Orang 2                                : Gelandangan-gelandangan yang bermukim rumah beratap beton kolong jembatan.
Orang    1              : rakyat-rakyat miskin yang hanya dijadikan wallpaper reklame-reklame ber’embel sosial.
Orang 2                                : Apakah seperti ini gambaran bangsa yang sudah merdeka ? Tak malukah mereka dengan para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan.
Orang 3                                : Hidup di era yang merdeka, tetapi seperti hidup di lorong-lorong keterpurukan.    
Orang    2              : Rupanya Problem berbangsa kita bukan di sana, kesalehan sosial yang begitu menyala, di ikuti dengan kemungkaran sosial yang kita amini bersama
Orang    4              : ibarat sebuah mata pedang memberi dua sisi yang berbeda. Negeri ini punya masalah pada kesalehan individu, kesalahen kepada Tuhan yang rendah yang di tandai dengan minimnya tanggung jawab bersama.
Orang    1              : korupsi menjadi budaya, ketamakan, kerakusan penjarahan tersembunyi entah dengan nama apalagi
Orang    4              : mereka seperti kanibal yang memakan daging saudara sendiri. perilaku kita terlalu picik dan angkuh, congkang dan sederet masalah lainnya.
Orang    3              : kita ingin berdo’a untuk negri, untuk para pemimpin,dan untuk kelangsungan hidup sejahtera bagi bangsa yang setengah merdeka,..!
Orang    4              : “…Ya tuhaan,….Ampunilah dosa dosa kami, dan dosa dosa para penghuni bangsa ini
ampunilah para pemimpin kami dari sifat sifat keragu raguannya,. berilah para pemimpin kami, jiwa yang bijak sana untuk membangun bangsa, dan hilangkanlah sifat sifat bijak sini untuk merusak negri ini,..
Orang    1              : “…Ya tuhaan….kami di bangsa ini menjadi penghuni paling linglung,paling pontang panting,paling simpang siur,dukungan kami bukan untuk kemajuan bangsa, dukungan kami hanya untuk golongan golongan, dimana ada golongan yang kami suka, kami tidak menyukai golongan lain, kami tidak bisa bersatu tuhan
Orang    2              : .Ya tuhaann,.. yang maha bisa membolak balikkan segalanya,.. satu padukan kami bangsa indonesia, untuk membangun negri tanpa ada saling bela membela, akan tetapi,.. bersatu padu mempunyai mimpi yang sama, untuk kemaslahatan untuk semua umat manusia,…
Orang    3              : “..Ya tuhaan,.. kami di bangsa ini masih tahap belajar, di mana bangsa lain sudah menjadi guru,menjadi percontohan,..kami kalang kabut,dan kami juga banyak yang tersesat,.saling akal mengakali
Orang 3                                : Pak presiden sampai pak mentri, kalau punya gaji diatas 25 juta, mbok ya nikah lagi. Poligami dengan janda tua tunawisma sepeti mbah siti, biar mereka ngak tidur di bawah jembatan dari malam sampai pagi. Jangan niru yang lain yang selingkuh tapi malu mengakui. Jaksa apalagi, nerima suap ngak bagi-bagi, ih....pelit sekali.
Orang 4                                : Andai negeri ini memiliki pemimpin seperti punokawan yang selalu mengayomi.
Orang 1                                : Atau, andai negeri ini memiliki pemimpin seperti khulafaur rosyidin, yang setia dalam memimpin, menyantuni fakir miskin, dan mengasihi anak yatim.
Orang 2                                : Bangs ini terlanjur morat-marit. Ekonomi makin sulit. Negara nyaris pailit. Banyak rakyat mati karena sakit. Bayi gizi buruk menahan lapar yang melilit. Tapi pejabat makin tahan kritik.
Orang 4                                : Akan sampai kapan kehidupan negeri seperti ini. Mari kita bersatu ambil peranan. Untuk perubahan.
Orang 3                                : Jangan hanya seperti bidak-bidak catur yang gampang dipermainkan.
Orang 1                                : Ingat....!!! kita masih punya pahlawan yang bisa merubah kehidupan ini. Ya.... kepahlawanan yang ada di diri kita masing-masing.
Orang 4                                : Kepahlawanan untuk kemerdekaan bangsa yang katanya sudah merdeka.
Orang 2                                : Kita ubah sistem-sistem birokrasi yang sudah error ini. buang “sampah-sampah” negeri ini ditempatnya.
Orang 1                                : Musnahkan bom-bom waktu bernama koruptor yang sudah berbudaya di negeri ini.
Orang    3              : semua dimulai dari diri kita sendiri, songsong kemerdekaan yang baru demi indonesia.
Orang    4              : terapkan ideologi pancasila didada kita, dan semboyan bhineka tunggal ika di kedua tangan kita.
Orang    3              : taruh mimpi dan harapkan untuk negeri ini, lalu usung negeri ini sampai atas piramida kemakmuran.
Orang    1              : angkat tanah air ini, buang racun-racun yang selama ini ada didalamnya, lalu kita isi hal-hal baru yang lebih baik.

Orang    2              : Derap langkah bukan sekedar suara, tapi detak sebuah semangat, bukan pula sebuah kesombongan. Kekuatan derap langkah bukan pada suara, satukan langkah pemuda indonesia, jangan hanya bicara.




0 comments:

Post a Comment