Sunday, March 23, 2014

Perlukah UN (Ujian Nasional) ?


Ujian Nasional : perlu/tidak?

Ujian Nasional yang dilakukan secara rutin oleh setiap lembaga pendidikan di Indonesia di masing-masing tingkatan ternyata banyak mengalami kegagalan yang cukup fatal.
Sebagai tes yang dilakukan untuk menguju kompetensi siswa, ujian nasional ternyata mengalami kecacatan. Dari dinas pendidikan yang lambat dalam pendistribusian soal, maraknya pembocoran soal yang menjadi ajang bisnis bagi oknum tertentu sampai pada terjadinya tawuran antar pelajar yang notabenya adalah peserta ujian nasional.
Hal tersebut tentunya menjadi tamparan yang keras buat pendidikan di Indonesia. Ada apa sebenarnya dengan pendidikan di Indonesia? Pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa atau pendidikan untuk menyengsarakan kehidupan bangsa?
Ujian nasional yang diperlakukan sebagai salah satu kriteria kelulusan dengan persentase sebanyak 40 % ternyata belum juga menjadi civitas pendidikan tenang. Masih banyak guru yang berkerja dengan tambahan waktu hanya untuk persiapan ujian nasional. Siswa sekolah yang kehilangan waktu bemainnya hanya untuk membolak-balik buku-buku yang dijadikan bahan ujian nasional. Sungguh ironis.
Siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas sama-sama merasakan itu. Merasakan kesibukan yang mejadi tanggung jawab sebelum meninggalkan bangku kelasnya.
Jika keberadaan ujian nasional menjadikan siswa termotivasi lebih untuk belajar, itu sedikit menggembirakan. Akan tetapi kalau kita amati, motivasi itu hanya sejenak berada pada diri siswa. Hanya untuk ujian nasional. Seandainya motivasi-motivasi itu bisa ditumbuhkan dari awal, dari tingkat yang paling dasar dan terus dikembangkan, tentu ada atau tidaknya ujian nasional tidak akan menjadi keresahan bagi kalangan siswa.
Siswa sebagai objek pendidikan disini harus mampu memenuhi kewajibannya, berusaha menumbuhkan motivasi lebih untuk peningkatan kompetensinya, baik mompetensi akademik maupun non akademik sehingga pendidikan bangsa ini semakin ke depan semakin maju, tidak berbanding terbalik
Tidak hanya siswa, pihak lainpun harus ikut serta dalam memperbaiki pendidikan bangsa, pihak sekolah, orang tua dan masyarakat harus bersinergi untuk sama-sama membangun tekat pendidikan yang maju. Yang bermanfaat bagi anak cucu kelak.
Ujian nasional jangan sampai menjadi momok yang menakutkan. Kalau perlu dihapuskan? Mengapa tidak! Kalau eksistensi dari ujian nasional itu justru diragukan.

0 comments:

Post a Comment